Aku Tarwiyah Islamiyah
Masih dalam bayang- bayang sepi malam
kegelapan malam yang selalu menjadi kawan keadaan semu
dalam ruang kesendirian, aku hanya mampu mendengar
detik- detik jarum jam yang terus berputar
tanpaku lihat angka romawinya
dan berharap pagikan datang esok hari
dulu.. bahagia..
aku memang memiliki tiga permata dan satu emas murni
dalam kenyataan, satu permataku memang telah pergi
membuatku terjatuh dan tak mampu berdiri tegak
dan aku mulai tebelenggu dalam dunia air mata
namun sesingkat waktupun, mampu membawa
satu emas murniku pergi pula
hidupku sudah tak berarah
mereka yang kucinta telah kembali pada-Nya
dua permataku yang lainpun,
tak mengenalku sebagai ibu kandungnya
kini aku hanya menjadi wanita lemah
ilmu yang aku kaji sejak mudapun, tak berarti apa- apa
nama asliku bukan lagi Tarwiyah Islamiyah
tetapi sekarang hanya menjadi Tarwiyah saja
manusia- manusia jahat itu, telah mengubah seluruh
kehidupanku
luka selalu menjadi hal biasa, yang mereka beri untukku
didetik- detik akhir hidupku nanti
harapku satu..
mereka dua permataku, mampu memanggilku
dengan sebutan IBU..
kegelapan malam yang selalu menjadi kawan keadaan semu
dalam ruang kesendirian, aku hanya mampu mendengar
detik- detik jarum jam yang terus berputar
tanpaku lihat angka romawinya
dan berharap pagikan datang esok hari
dulu.. bahagia..
aku memang memiliki tiga permata dan satu emas murni
dalam kenyataan, satu permataku memang telah pergi
membuatku terjatuh dan tak mampu berdiri tegak
dan aku mulai tebelenggu dalam dunia air mata
namun sesingkat waktupun, mampu membawa
satu emas murniku pergi pula
hidupku sudah tak berarah
mereka yang kucinta telah kembali pada-Nya
dua permataku yang lainpun,
tak mengenalku sebagai ibu kandungnya
kini aku hanya menjadi wanita lemah
ilmu yang aku kaji sejak mudapun, tak berarti apa- apa
nama asliku bukan lagi Tarwiyah Islamiyah
tetapi sekarang hanya menjadi Tarwiyah saja
manusia- manusia jahat itu, telah mengubah seluruh
kehidupanku
luka selalu menjadi hal biasa, yang mereka beri untukku
didetik- detik akhir hidupku nanti
harapku satu..
mereka dua permataku, mampu memanggilku
dengan sebutan IBU..
Komentar
Posting Komentar